Langsung ke konten utama

Sebuah Awal

Terakhir saya menulis di blog ini 6 tahun yang lalu. Waktu benar-benar berlalu, bukan?
Dalam 6 tahun, saya lulus dokter, tinggal di Maluku 2 tahun, dan sudah 1 tahun saya kembali tinggal di Solo.

Apa yang berbeda dari galuh yang sekarang dan yang dahulu? Keberanian mungkin. Menjelajahi kota demi kota dengan budaya yang kontras, membuat saya lebih percaya diri untuk bertemu dengan orang baru dan menjalani situasi yang baru. Saya percaya hidup itu diatur oleh yang mengatur semesta. Umur 27 tahun, masih mengejar mimpi dan belum ada "pelabuhan tempat dan hati". Saya pikir bila ada saya di dimensi waktu yang lain, dengan kondisi yang berbeda 180 derajat, saya akan tetap menjadi saya, yang tidak puas dengan keadaan "menetap".

Bagaimana hidup saya kelak? Apakah saya sudah mencapai kualitas hidup yang baik? Saya hanya berusaha berjalan, bergerak, bekerja. Saya berharap Dia yang "memegang tangan saya" menuntun saya (kalau perlu menarik-mendorong bila saya bandel dan membelot) menjalani hidup ini. 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PPDS Anak FK UGM

Puji nama Tuhan Yesus Kristus saya diterima di PPDS Anak FK UGM. Saya tidak menyangka, karena rasanya banyak yang lalai saat ujian penerimaan kemarin. Jadi, saya sudah berjanji untuk menuangkan pengalaman saya disini. Penerimaan PPDS "katanya" si relatif, hampir tidak ada yang tahu bagaimana seseorang bisa diterima atau tidak. Tapi, menurut saya, FK UGM cukup objektif ya, karena berbagai item  yang dinilai. Yang pasti adalah kamu harus punya kelebihan yang kamu akan tonjolkan nanti. 1. PNS/ Tubel/ LPDP bisa menjadi suatu kelebihan, walaupun tidak menentukan untuk diterima ya. 2. PTT, post PTT pusat tentunya juga menjadi bahan pertimbangan bagi tim penguji. Nah inilah saya, sebelumnya saya pernah PTT 2 tahun di Kepulauan Aru, Maluku. Puji Tuhan, hal ini dipertimbangkan. 3. Punya prestasi/ publikasi penelitian. 4. Pernah magang. Kalau IKA, ya pernah magang di PRO. Tapi adik kandung saya yang magang di PRO pernah bilang, kalau ini tidak menjamin juga kamu otomatis diterima...

Hidup

Dikala hati saya senang, saya memandang betapa hidup itu menyenangkan, banyak yang perlu dieksplor, banyak perlu dirasakan, mengapa orang memandang remeh hidup itu. Namun ada kalanya saya menyaksikan betapa hidup itu menyedihkan bagi beberapa orang. Bayi yang tidak sempat menikmati hidupnya karena terputus napas saat lahir. Ada yang bahkan tidak sempat melihat dunia. Ada yang hidup namun kualitas hidupnya tidak baik. Ada orangtua yang bersusah payah berjuang supaya anaknya tetap mendapatkan pelayanan kesehatan, walaupun tahu bahwa outcome masa depan yang kurang baik. Adil atau tidak adil. Bahagia atau sedih. Membingungkan atau jelas. Begitulah hidup, tidak ada yang tahu bagaimana lakon hidup yang kita jalani. Ada yang berjuang dan menang. Ada yang berjuang namun kalah. Ada yang mengalir. Ada yang mengalah.  Saya yang percaya kepada Pemilik hidup, terkadang goyah dan mempertanyakan hidup. Bagaimana orang yang mengakhiri hidupnya itu memandang hidup. Kita tidak per...

Hidup adalah...