Puji nama Tuhan Yesus Kristus saya diterima di PPDS Anak FK UGM. Saya tidak menyangka, karena rasanya banyak yang lalai saat ujian penerimaan kemarin. Jadi, saya sudah berjanji untuk menuangkan pengalaman saya disini.
Penerimaan PPDS "katanya" si relatif, hampir tidak ada yang tahu bagaimana seseorang bisa diterima atau tidak. Tapi, menurut saya, FK UGM cukup objektif ya, karena berbagai item yang dinilai. Yang pasti adalah kamu harus punya kelebihan yang kamu akan tonjolkan nanti.
1. PNS/ Tubel/ LPDP bisa menjadi suatu kelebihan, walaupun tidak menentukan untuk diterima ya.
2. PTT, post PTT pusat tentunya juga menjadi bahan pertimbangan bagi tim penguji. Nah inilah saya, sebelumnya saya pernah PTT 2 tahun di Kepulauan Aru, Maluku. Puji Tuhan, hal ini dipertimbangkan.
3. Punya prestasi/ publikasi penelitian.
4. Pernah magang. Kalau IKA, ya pernah magang di PRO. Tapi adik kandung saya yang magang di PRO pernah bilang, kalau ini tidak menjamin juga kamu otomatis diterima.
5. Kemitraan RS.
6. Rekomendasi kuat. Ini penting ya, selagi Koas/ jadi dokter/ internship siap-siap nih untuk incar surat rekomendasi dari konsulen bidang yang diminati. FK UGM sendiri mensyaratkan 2 rekomendasi dari atasan/ dosen/ konsulen. Saya diberkati dengan 2 konsulen Anak dari RS Triharsi yang baik hati memberikan saya surat rekomendasi. ^^
Ada 2 syarat yang perlu disiapkan jauh hari sebelum registrasi, yaitu sertifikat PAPS UGM/ TPA Bappenas dan AcEPT UGM/ Toefl. Bisa buka situs PAPS UGM untuk lihat prosedur dan jadwal pendaftaran; serta situs AcEPT UGM. Syarat PAPS > 500, tapi kalau bisa sih diatas 600 ya, karena para pendaftar banyak yang memiliki hasil PAPS yang tinggi. Syarat AcEPT > 209, nah ini kalau bisa diatas 300. Biar aman, hehehe.
Setelah itu, pantengin nih situs PPDS FK UGM, untuk tahu jadwal pendaftaran dan prosedurnya. Supaya jauh-jauh hari bisa mempersiapkan diri. Untuk registrasi online, kamu bisa masuk ke situs UM UGM.
Untuk periode masuk Januari 2018, saya mendaftar di bulan September dan ujian di bulan Oktober. Nah sampailah kita pada tips dan trik saat ujian.
Ujian terdiri dari ujian materi tulis, tes kesehatan, tes wawancara, tes OSCE, dan jurnal reading. Ujian berlangsung selama kurang lebih 1 minggu. Siapkan waktu ya, terutama kamu yang sudah bekerja.
1. Ujian materi tulis terdiri dari ujian MCQ yang berisi materi seputar ilmu kesehatan anak. Kamu bisa tanya kepada teman-teman yang sudah pernah ujian sebelumnya. Ujian Psikotest: wartegg tes, Kraepplin, Menggambar pohon-rumah-orang, dan wawancara dengan Psikiater.
2. Tes kesehatan terdiri dari kesehatan Mata, Penyakit Dalam (EKG, pemeriksaan darah dan urin). Satu bulan sebelumnya harus jaga kesehatan supaya prima ya. Yang rutin minum kopi, stop dulu (pengalaman saya nih, hasil EKG jadi sinus takikardi, nervous bo..). Banyak minum air putih. Kurangi makanan berlemak dan rutin berolahraga. Tes ini dilakukan di poli mata, poli penyakit dalam dan laboratorium praktek di RSUP Sardjito. Karena RS luas dan lokasi tes tersebar, cari teman ya (kalau bisa sih anak UGM) supaya bisa atur strategi untuk cepat selesai. Oiya datang sebelum jam 7 ya. Saya sih pilih ambil nomor antrian Interna dulu (antrian EKG lama), kemudian antri di depan poli mata (pas dapat nomor urut depan jadi langsung tes deh), lalu meluncur ke laboratorium praktek untuk diambil darah dan urin. Terakhir ke poli penyakit dalam untuk diperiksa tekanan darah, general survey, dan EKG.
3. Tes wawancara. Penguji wawancara biasanya KPS Anak, Kepala SMF Anak, dan salah satu guru besar dari SMF Anak. Pertanyaan seputar pengalaman kerja, seminar/ pelatihan yang pernah diikuti (ikut PIT/ Konika/ pelatihan Resusitasi Neonatus itu wajib dan mendukung ya), kesiapan mengikuti PPDS (biaya, dukungan keluarga), sudah punya pasangan belum (G: belum Prof!/ Prof: Ndak papa, biasanya ketemu sesama PPDS./ G: Maturnuwun Prof, ehehehe. *malah curhat*). Oiya, sopan santun dan tata krama sangat dijunjung di Yogyakarta. Sebelum masuk, ketuk pintu dan ucapkan salam setelah membuka pintu ya. Pakai pakaian rapi, sepatu no heels yang berbunyi, make up natural dan tidak menor, no perhiasan mencolok, rambut diikat/ disisir rapi.
4. Journal Reading. Bahan jurnal dibagikan 2 hari sebelum ujian journal reading. Sebagai persiapan, baca buku Metodologi Penelitian Prof. Sudigdo ya. Baca sampai habis, karena kita tidak tahu metodologi penelitian apa yang bakal kita dapat dari jurnal. Kemarin yang keluar jurnal Uji Klinis (randomized controlled trial) dan Uji Diagnostik (aku dapat yang ini!). Thank God aku punya adik yang ahli dibidang ini. Jadi bisa konsultasi deh. Presentasiku berjalan lancar, big thanks to him. Aku diuji oleh salah satu dokter idolaku. Seneng banget! Dulu bahkan pernah sampaikan ke beliau, kalau aku ingin masuk FK UGM. Beliau bilang: "ya coba saja, saya bukan tim penguji lagi." Eh, sekarang malah bertemu!
5. Tes OSCE, berupa anamnesis dan pemeriksaan fisik. Keduanya total hanya 15 menit ya. Pasien sungguhan, jadi harus cepat dan tepat ya. Saya optimis dengan anamnesis, tapi pemeriksaan fisik tidak selesai (habis waktu!). Tapi poin penting di pemeriksaan fisik sih saya dapat. Oiya, jangan lupa cuci tangan. Ingat 5 momen cuci tangan.
6. Terakhir adalah wawancara dengan psikolog, berupa group discussion dan ada beberapa ujian psikotest.
Yak selesai. Saya dan 1 teman dari UNS menginap di wisma Talenta dalam 1 kamar. Puji Tuhan kami berdua lolos. Saya kira penting ya punya teman ujian bersama. Bisa berlatih pemeriksaan fisik bersama, dan saling mengoreksi. Punya rasa berkompetisi itu penting, tapi lebih penting lagi berjuang yang terbaik tanpa sikut-sikutan.
Penerimaan PPDS "katanya" si relatif, hampir tidak ada yang tahu bagaimana seseorang bisa diterima atau tidak. Tapi, menurut saya, FK UGM cukup objektif ya, karena berbagai item yang dinilai. Yang pasti adalah kamu harus punya kelebihan yang kamu akan tonjolkan nanti.
1. PNS/ Tubel/ LPDP bisa menjadi suatu kelebihan, walaupun tidak menentukan untuk diterima ya.
2. PTT, post PTT pusat tentunya juga menjadi bahan pertimbangan bagi tim penguji. Nah inilah saya, sebelumnya saya pernah PTT 2 tahun di Kepulauan Aru, Maluku. Puji Tuhan, hal ini dipertimbangkan.
3. Punya prestasi/ publikasi penelitian.
4. Pernah magang. Kalau IKA, ya pernah magang di PRO. Tapi adik kandung saya yang magang di PRO pernah bilang, kalau ini tidak menjamin juga kamu otomatis diterima.
5. Kemitraan RS.
6. Rekomendasi kuat. Ini penting ya, selagi Koas/ jadi dokter/ internship siap-siap nih untuk incar surat rekomendasi dari konsulen bidang yang diminati. FK UGM sendiri mensyaratkan 2 rekomendasi dari atasan/ dosen/ konsulen. Saya diberkati dengan 2 konsulen Anak dari RS Triharsi yang baik hati memberikan saya surat rekomendasi. ^^
Ada 2 syarat yang perlu disiapkan jauh hari sebelum registrasi, yaitu sertifikat PAPS UGM/ TPA Bappenas dan AcEPT UGM/ Toefl. Bisa buka situs PAPS UGM untuk lihat prosedur dan jadwal pendaftaran; serta situs AcEPT UGM. Syarat PAPS > 500, tapi kalau bisa sih diatas 600 ya, karena para pendaftar banyak yang memiliki hasil PAPS yang tinggi. Syarat AcEPT > 209, nah ini kalau bisa diatas 300. Biar aman, hehehe.
Setelah itu, pantengin nih situs PPDS FK UGM, untuk tahu jadwal pendaftaran dan prosedurnya. Supaya jauh-jauh hari bisa mempersiapkan diri. Untuk registrasi online, kamu bisa masuk ke situs UM UGM.
Untuk periode masuk Januari 2018, saya mendaftar di bulan September dan ujian di bulan Oktober. Nah sampailah kita pada tips dan trik saat ujian.
Ujian terdiri dari ujian materi tulis, tes kesehatan, tes wawancara, tes OSCE, dan jurnal reading. Ujian berlangsung selama kurang lebih 1 minggu. Siapkan waktu ya, terutama kamu yang sudah bekerja.
1. Ujian materi tulis terdiri dari ujian MCQ yang berisi materi seputar ilmu kesehatan anak. Kamu bisa tanya kepada teman-teman yang sudah pernah ujian sebelumnya. Ujian Psikotest: wartegg tes, Kraepplin, Menggambar pohon-rumah-orang, dan wawancara dengan Psikiater.
2. Tes kesehatan terdiri dari kesehatan Mata, Penyakit Dalam (EKG, pemeriksaan darah dan urin). Satu bulan sebelumnya harus jaga kesehatan supaya prima ya. Yang rutin minum kopi, stop dulu (pengalaman saya nih, hasil EKG jadi sinus takikardi, nervous bo..). Banyak minum air putih. Kurangi makanan berlemak dan rutin berolahraga. Tes ini dilakukan di poli mata, poli penyakit dalam dan laboratorium praktek di RSUP Sardjito. Karena RS luas dan lokasi tes tersebar, cari teman ya (kalau bisa sih anak UGM) supaya bisa atur strategi untuk cepat selesai. Oiya datang sebelum jam 7 ya. Saya sih pilih ambil nomor antrian Interna dulu (antrian EKG lama), kemudian antri di depan poli mata (pas dapat nomor urut depan jadi langsung tes deh), lalu meluncur ke laboratorium praktek untuk diambil darah dan urin. Terakhir ke poli penyakit dalam untuk diperiksa tekanan darah, general survey, dan EKG.
3. Tes wawancara. Penguji wawancara biasanya KPS Anak, Kepala SMF Anak, dan salah satu guru besar dari SMF Anak. Pertanyaan seputar pengalaman kerja, seminar/ pelatihan yang pernah diikuti (ikut PIT/ Konika/ pelatihan Resusitasi Neonatus itu wajib dan mendukung ya), kesiapan mengikuti PPDS (biaya, dukungan keluarga), sudah punya pasangan belum (G: belum Prof!/ Prof: Ndak papa, biasanya ketemu sesama PPDS./ G: Maturnuwun Prof, ehehehe. *malah curhat*). Oiya, sopan santun dan tata krama sangat dijunjung di Yogyakarta. Sebelum masuk, ketuk pintu dan ucapkan salam setelah membuka pintu ya. Pakai pakaian rapi, sepatu no heels yang berbunyi, make up natural dan tidak menor, no perhiasan mencolok, rambut diikat/ disisir rapi.
4. Journal Reading. Bahan jurnal dibagikan 2 hari sebelum ujian journal reading. Sebagai persiapan, baca buku Metodologi Penelitian Prof. Sudigdo ya. Baca sampai habis, karena kita tidak tahu metodologi penelitian apa yang bakal kita dapat dari jurnal. Kemarin yang keluar jurnal Uji Klinis (randomized controlled trial) dan Uji Diagnostik (aku dapat yang ini!). Thank God aku punya adik yang ahli dibidang ini. Jadi bisa konsultasi deh. Presentasiku berjalan lancar, big thanks to him. Aku diuji oleh salah satu dokter idolaku. Seneng banget! Dulu bahkan pernah sampaikan ke beliau, kalau aku ingin masuk FK UGM. Beliau bilang: "ya coba saja, saya bukan tim penguji lagi." Eh, sekarang malah bertemu!
5. Tes OSCE, berupa anamnesis dan pemeriksaan fisik. Keduanya total hanya 15 menit ya. Pasien sungguhan, jadi harus cepat dan tepat ya. Saya optimis dengan anamnesis, tapi pemeriksaan fisik tidak selesai (habis waktu!). Tapi poin penting di pemeriksaan fisik sih saya dapat. Oiya, jangan lupa cuci tangan. Ingat 5 momen cuci tangan.
6. Terakhir adalah wawancara dengan psikolog, berupa group discussion dan ada beberapa ujian psikotest.
Yak selesai. Saya dan 1 teman dari UNS menginap di wisma Talenta dalam 1 kamar. Puji Tuhan kami berdua lolos. Saya kira penting ya punya teman ujian bersama. Bisa berlatih pemeriksaan fisik bersama, dan saling mengoreksi. Punya rasa berkompetisi itu penting, tapi lebih penting lagi berjuang yang terbaik tanpa sikut-sikutan.
Komentar
Posting Komentar